Permasalahan Pada CPU
Permasalahan Pada CPU
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan
komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer
tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk
mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan
Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian
sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan
Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software.
Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja
Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah
Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya
dapat memberikan saran “istirahat dulu deh, he…”.
Teknik dalam Troubleshooting Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi
permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward.
Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas
terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan
dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya
digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan
perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah
secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri
listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
a.Power Supply (Analisa Pengukuran)
Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua
Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel
Power Supply ke soket power pada Motherboard.
Power Supply Komputer merupakan sumber listrik utama yang menyediakan
tegangan + 12V, -12V, + 5V, -5V, dan sinyal POR (Power On Reset) untuk
mengaktifkan motherboard. Daya maksimal yang dapat di konsumsi oleh
power supply ini sekitar 200 watt dengan tegangan masuk sebesar 220 V AC
dari PLN. Dengan efisiensi yang sangat tinggi power supply ini sekitar
200 watt dapat menyediakan tegangan sebesar + 5V dengan arus sekitar 15 -
20 A untuk keperluan peralatan digital motherboard, disk drive, hard
disk, fan prosessor, CD-Rom Drive dan card-card yang dimaksudkan pada
slot motherboard.
Bila beban power supply berlebihan, maka komputer akan tidak jalan atau
bisa berjalan tetapi tidak normal terutama pada saat kelistrikan yang di
butuhkan meningkat sampai limit. Kerusakan yang sering terjadi ialah
akibat beban berlebihan, tegangan masuk yang tidak stabil, sistem ground
yang tidak baik, dan sebab-sebab lain. Gangguan paling fatal untuk
untuk power supply ialah bila tidak mengeluarkan tegangan sama sekali,
walaupun sudah di beri tegangan masuk sesuai dengan kebutuhan. Cara
praktis untuk memperbaiki power supply komputer dapat di lakukan sebagai
berikut :
- Lepaskan kotak power supply dari cassing agar memudahkan
memeriksa rangkaian elektronik dan lepaskan seluruh kabel dari alat-alat
lain. Bukalah kotak power supply sambil memeriksa fisik komponen
elektronik, barangkali ada yang terbakar dapat diketahui.
- Periksalah FUSE pada masukkan AC 220V dari sumber listrik
luar, lepaskan FUSE tersebut dari soketnya dan ukur hubungan kawat
pengamannya dengan ohm-meter pada posisi X1. Jarum ohm-meter harus
menunjukkan nilai sekitar 0 ohm, yang berarti FUSE tersebut masih baik.
Jika ohm-meter menunjukkan angka yang tak terhingga, berarti FUSE sudah
putus, harus diganti baru. Jangan melakukan sambungan kawat pada FUSE
yang sudah putus, karena batas arus lelehnya mungkin akan menjadi lebih
besar dan akan menyebabkan kerusakan bagian lain.
- Jika FUSE baik atau sudah diganti baru tetapi masih juga
tidak dapat mengeluarkan tegangan DC, maka lanjutkan dengan memeriksa
transistor power switching 2SC3039 (dua buah)
yang bertugas sebagai kendali catu daya secara PWM. Lepaskan dua
transisitor 2SC3039 tersebut dari PCB dan lakukan pemeriksaan kondisi
masing-masing dengan multimeter. Bila salah satu transistor rusak untuk
menggantinya sebaiknya keduanya diganti dengan transistor baru, agar
karakteristiknya terjamin dan simetris, ketidakseimbangan karateristik
dua transistor ini menyebabkan gangguan stabilitas tegangan DC yang
dikeluarkan power supply.
- Lepaskan diode brigde atau empat buah diode perata yang
langsung meratakan arus listrik AC pada bagian masukkan, periksalah
kondisi diode ini dengan multimeter. Kadang sering terjadi salah satu
diode-nya bocor atau hubungan singkat, sehingga arus listrik AC ikut
masuk ke rangkaian switching dan melumpuhkan power supply secara
keseluruhan transistor power akan ikut rusak, terbakar. Bahkan jika
tingkat kebocoran diode ini ini sangat besar, maka trafo switching akan
meleleh, kawatnya terkelupas, dan terhubung singkat, kerusakan ini yang
paling fatal.
- Periksa juga transistor pembangkit pulsa "power on reset",
juga kapasisitor dan resistor yang terdapat pada rangkaian basis
transistor tersebut. Jika rangkaian transistor ini bekerja dengan baik,
maka seluruh hasil regulasi tegangan DC akan di reset oleh pembangkit
PWM dan akibatnya power supply tidak mengeluarkan DC sama sekali.
Gantilah transistor baru jika dari pengetesan transistor POR ini
ternyata rusak. Begitu juga apabila kapasitor di test akan kering,
nilainya berubah, maka harus di ganti baru dengan nilai yang persis sama
dengan sebelumnya.
- Karena Power Supply komputer umunya bekerja dengan temperatur
yang lebih tinggi dari suhu ruangan, maka ada kemungkinan karena panas
yang berlebihan menyebabkan solderan kaki-kaki komponen atau kabel-kabel
ada yang terlepas. Periksalah seluruh solderan pada PCB Power Supply,
lebih bagus lagi pastikan hubungannya di perbaiki dengan jalan di solder
ulang dengan timah yang lebih lunak (encer, flux 60/40). Sehingga
hubungan kabel atau kaki komponen yang mungkin longgar dapat di jamin
bersambung kembali dan umumnya power supply akan dapat bekerja normal
kembali.
- Komponen aktif yang pengetesannya tidak dapat di lakukan
dengan multimeter adalah ICTL494 yang bertugas sebagai pembangkit PWM
untuk mengendalikan transistor power switching bekerja. IC ini hanya di
test dengan membandingkan terhadap IC yang normal pada power supply yang
lain yang sejenis. Pergunakan soket IC yang dicurigai rusak dengan IC
pembanding yang masih bagus.
- Bila proses pemeriksaan dan pergantian komponen yang rusak
sudah dilakukan secara keseluruhan, maka cobalah power supply dihidupkan
dengan memasang beban berupa disk drine saja. Periksalah apakah
kipasnya berputar, ukur tegangan kabel yang berwarna kuning (+12), merah
(+5), biru (-5), biru (-12), orange (POR) terhadap kabel warna hitam
(ground). Bila parameter tegangan pada kabel-kabel tersebut sudah benar,
matikan power supply dan gantilah bebannya dengan motherboard atau
beban lengkap seperti semula, cobalah sekali lagi
b. Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah
terpasang dengan benar dsb.
2. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik
untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan
(dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya
permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang”
komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat
kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
a. Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.(karena
sudah jarang dipakai maka ga saya jelaskan)
b. Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing
ditekan.
Pengecekan :
1. Memeriksa kelistrikan
Ø Periksa semua jaringan listrik. Apakah kabel power suply sudah
terpasang dengan baik
Ø Jika anda menggunakan UPS (Uniterruptable Power Suplay) dan
stabilizer AVR (Automated Voltage Regulator), pastikan semua dalam
posisi on dan dapat berfungsi dengan baik.
2. Pengecekan komponen Komputer
Ø Pastiakan kabel power yang terpasang ke soket power pada mainboard
terpasang dengan baik. Coba anda tekan-tekan konektor power yang
terpasang ke soket power suply.
Ø Caranya Cek Power Supply ATX :
· Siapkan power supply yang akan dicek
· Siapkan clip kertas yang telah diluruskan
· Cari kabel yang berwarna hijau dan hitam, kemudian hubungkan
dengan menggunakan klip kertas tersebut.
· Colokkan kabel powernya ke listrik PLN.
· Kalau Kipas Power Suplly berputar berarti power supply nyala
dan sebaliknya.
· Akan tetapi Kipas Power Suplly berputar belum tentu menandakan
bahwa power supply itu bagus, karena ada banyak kasus power supply ATX
itu mengalami arus/daya drop sehingga ketika disambungkan ke mainboard
dan di bebani dengan harddisk, Komputer tetap tidak nyala / mati tapi
kondisi fan masih berputar. Kondisi inilah yang dinamakan Power Supply
Ngedrop.
Berikut tanda power supply yang drop :
§ Komputer sering Hang sendiri.
§ USB port menjadi tidak berfungsi.
§ Kadang-kadang komputer restart sendiri.
§ Komputer nyala tampil di monitor tapi harddisk tidak terdeteksi di
BIOS.
lihat gambar di bawah ini :
· Jika tidak mau hidup juga, pastikan semua kabel yang terhubung
ke tombol power pada casing telah terpasang dengan benar pada konektor
pinnya di motherboard.
· Pastikan power suply memang dalam keadaan hidup, dengan
melakukan pengetesan pada Komputer/CPU lain.
· Jika ternyata power suply dalam keadaan baik (me lalui
pengetesan)dan semua kebel sudah benar, yang perlu diperiksa adalah
motherboard dan prosesor. Coba pasangkan prosesor anda pada komputer
lain yang sejenis dengan komputer anda. Perhatikan apakah komputer/CPU
dapat dihidupkan? Jika CPU tersebut dapat hidup, berarti kerusakan hanya
pada motherboard. Namun jika memang tidak dapat hidup, berarti prosesor
mengalami kerusakan.
· Biasanya hal seperti ini diakibatkan oleh kerusakan pada
komponen pada motherboard yang bersangkutan denga catu daya. Untuk
permasalahan seperti ini sebaiknya serahkan pada teknisi yang sudah
ahli.
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan
membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna
komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan
ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian
masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :
Motherboard
Kalau prosesor dianggap sebagai “otak” komputer, maka motherboard boleh
dianggap merupakan “jantung” kehidupan di PC. Sebagai komponen yang
menyandang “beban berat” kerusakan sedikit saja bisa membikin PC
tersengal-sengal. Pada komputer generasi awal, komponen seperti prosesor
dan Ram langsung dilekatkan pada motherboard tanpa bisa diganti-ganti
atau ditambah lagi. Model semcam ini dinamakan backplane. Desain baru
yang bersifat modular memungkinkan penggantian beberapa komponen yang
melekat pada motherboard secara mudah, sekaligus memberikan keleluasaan
tersedianya peluang-peluang peningkatan teknologi PC itu sendiri. Namun,
kemudahan senantiasa mengandeng resiko. Begitu pula dengan motherboard.
Sejakmotherboard dijadikan “sasaran tembak” utama untuk menghasilkan PC
yang optimal, kita dihadapkan pada keruwetan-keruwetan yang semakin
besar. Mari tunjuk beberapa contoh. Peningkatan kebutuhan prosesor yang
bertenaga membuat desain motherboard harus mengikuti tuntutan
perkembangan prosesor. Kebutuhan akan transfer data yang lebih
cepatmembutuhkan desain motherboard terus berubah.
Perkembangan-perkembangn terbaruseperti teknologi Fire Ware, USB 2.0,
RAID System, Smart Card, Secure Digital, wireless, semuanya berkumpul
pada lahan yang sama : motherboard. Meski untuk saat ini belum semua
teknologi tersebut populer, namun untuk memberi daya tarik suatu produk
motherboard para produsen pun tak kurang akal. Mereka beramai-ramai
menyediakan ruang upgrade itu, tanpa harus menyertakannya ketika ia
diproduksi secaramassal, untuk tetap membuatnya tetap ekonomis.
Beragamnya tipe chipset pada motherboard yang menjadi tolak ukur
dukungan teknis jugakian membuat para pengguna dipusingkan untuk memilih
mana yang terbaik. Belum lagiselesai dengan masalah yang satu ini, kita
juga dihadapkan dengan berbagai kekhawatiran, bagaimana mengatasi
persoalan bilaman terjadi motherboard sebagai jantung PC, masalah
sedikit saja bisa membuat PC termehek-mehek.
Justru dengan banyaknya pilihan tersebut, kunci pertama supaya kita
tetap tidak tersesat delam belantara adalah memahami seni arsitektur
mother board, dan membekali diri dengan kemampuan praktis yang mumpuni.
Berikut ini langkah-langkahnya. :
Repair or Replace
Keputusan untuk mereparasi sangat ditentukan oleh tingkat kerusakan yang
terjadi pada sebuah motherboard. Sementara, langkah penggantian sangat
tergantung oleh tingkat daya dukung teknologi motherboard ataupun
kemampuan ekonomi Anda dalam membelanjakan barang-barang komputer.
Masalahnya adalah bagaimana seandainya motherboard itu masih terhitung
baru, sementara kita tidak mampu mendeteksi kerusakan atau menentukan
jalan keluarnya ? ikuti dulu langkah kedua sebelum memutuskan untuk
membeli yang baru.
Back to Basics
- Periksa semua konektor. Tentu saja, langkah ini diperlukan
untuk memastikan bahwa tidak ada satu konektor pun yang terlepas atau
tidak tertancap dengan benar.
- Periksa semua komponen yang melekat. Ini penting untuk
memdeteksi, apakah pemasangan prosesor, RAM, VGA Card sudah benar atau
belum. Juga untuk memastikan bahwa secara fisik IC-IC di dalam
motherboard tidak mengalami kerusakan atau terlepas.
- Periksa sumber listrik yang masuk melalui power suplay. Untuk
memastikannya, periksadulu suplai listrik dari jala listrik, lalu
periksalah output listrik pada kabel-kabel power suplaydengan
menggunakan multimeter. Pastikan bahwa output tiap kabel sudah sesuai
denganyang direkomendasikan pada buku manual.
- Periksa, adakah barang-barang asing yang menggangu jalur
motherboard. Kabel, sekrup,kotoran, juga debu bisa mempengaruhi nafas
kehidupan motherboard. Gangguan semacamini, selain membuat lalu lintas
data terganggu, bila posisinya strategis bisa menimbulkan hubungan
pendek alias konslet.
- Periksa jumper-jumper, DIP switch, atau pin-pin pengatur
setiap fitur dengan teliti dan benar. Pastikan bahwa Anda mengacu pada
buku manual jangan menggunakan ilmu hafalan. Setting yang salah bisa
membuat motherboard Anda tak mau hidup.
- Periksa bagian-bagian motherboard yang melekat pada casing.
Hubungan pendek akibatpenguncian tanpa isolator antara casing, sekrup
pengunci dengan motherboard akan membuatlistrik terhenti setiap kali
tombol power ditekan.Sistem PC tidak menyala ketika kartu grafis onboard
diganti dengan VGA Card Masalah semacam ini sering terjadi ketika
pengguna hendak melakukan upgrade kartu grafispada motherboard yang
memiliki VGA add on yang terpasang. Namum, pada sebagian motherboard,
Anda harus melakukan pergantian setting secara manual. Sebenarnya ini
tidakakan terjadi kalau Anda tahu tips dan triknya. Biasanya masalah
akan terjadi ketika kartugrafis add on ditancapkan dan Anda melakukan
booting untuk pertama kalinya. Sistem kemudian tidak menyala sama
sekali. Bahkan tidak mengeluarkan bunyi beep sama sekali. Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah menggunakan kembali VGA onboard
Anda.Ketika Sudah masuk sistem Windows, lakukan uninstall driver VGA
onboard yang Andapakai. Setelah itu, lakukan restart kembali sistem Anda
untuk kemudian masuk pada menu BIOS. Pada menu ini, Anda harus
mematikan atau mend-disable fitur VGA onboard. Setelah mematikan fungsi
ini keluarlah dari BIOS dan matikan sistem. Langkah selanjutnya adalah
pasang kartu grafis add on Anda pada slot AGP atau slot PCI sesuai
dengan tipe kartu grafis yang hendak Anda pakai. Setelah tertancap
dengan benar pada slot yang sesuai, nyalakan kembali sistem Anda. Sistem
akan kembali menyala dengan kartu grafis add on sebagai kartu grafis
utama. Jangan lupa untuk menginstall driver terbaru yang sesuai dengan
kartu grafis tersebut.
Sistem tidak bekerja ketika prosesor diganti
Kejadian ini amat sering terjadi ketika Anda hendak melakukan upgrade
atau downgrade dengan menggunakan prosesor yang memiliki front side bus
yang berbeda. Misalnya ketika Pentium Anda ber-FSB 533 MHz Anda ganti
dengan yang ber-FSB 400 MHz, sementara BIOS Anda masih men-setting
sistem bekerja pada FSB 533 MHZ. Agar sistem mau bekerja kembali, ada
dua cara yang bisa ditempuh. Cara pertama adalah masuk ke sistem BIOS
dan menganti FSB yang dipakai dari 133 MHZ manjadi 100 MHz. Ini dengan
catatan kalau sistem motherboard dan prosesor Anda masih bisa mentolerir
penggunaan FSB yang jauh lebih tinggi dibanding yang dipakai.
Cara lain adalah melakukan clear CMOS. Apabila langkah ini sudah
dilakukan. Masuklah ke menu BIOS Anda dan pastikan FSB yang dipakai
sudah sesuai dengan FSB yang bekerja pada prosesor Anda. Langkah ini
dijamin manjur untuk mengatasi masalah yang semacam ini.
Sistem tidak bekerja ketika modul memori DDR diganti
Ada beberapa kemungkinan masalah yang mungkin jadi penyebab mangapa
masalah semacam ini terjadi.
- Pertama adalah kompatibilitas motherboard yang dipakai
terhadap memori baru yang dipasang. Penyebabnya ada dua, yaitu masalah
chip memori yang digunakan atau maslah tipe memori yang dipakai.
Beberapa motherboard mensyaratkan secar tegas jenis chip yangh dipakai.
Apabila tidak sesuai, motherboard tidak akan mendeteksi adanya memori
yang berakibat pada tidak bekerjanya sistem. Sementara beberapa
motherboard juga tidak mau dipasangi memori tipe single side atau double
side. Sekali lagi ini masalah kompatibilitas motherboard terhadap
memori yang dipasang. Apabila masalahnya adalah chip memori, update BIOS
terkadang bisa jadi salah satu pemecahan jitu.
Kemungkinan kedua adalah tipe memori yang dipasang memiliki CAS latency
yang lebih rendah
ketimbang CAS latency memori sebelumnya, sementara pada BIOS latency
masih di-setting pada CAS
-2 cara satu-satunya adalah dengan melakukan reset atau clear BIOS.
Setelah itu masuklah pada menu
BIOS yang mengatur latency yang bekerja pada memori dan ubah sesuai
dengan kemampuan
memorinya. Yang paling aman adalah dengan mengubah latency yang bekerja
pada CL-2,5.
Sistem tidak bekerja meski semua power sudah terpasang
- Bisa jadi masalah ini muncul lantaran beberapa penyebab.
Pertama periksa apakah ada aliran listrik yang masuk pada motherboard.
Ini penting untuk memastikan adakah aliran listrik yang mengalir pada
motherboard. Pada sebagian besar motherboard, indikasi adanya arus
listrik yang mengalir ini ditandai dengan lampu LED yang menyala. Kalau
lampu ini tidak menyala, bisa dipastikan tidak ada arus listrik yang
mengalir.
- Kedua, kemungkinan power suplay yang tidak terlalu bagus
alias tidak memiliki tenaga yangsesuai. Cara satu-satunya adalah
menganti power suplay yang Anda punya dengan yang lebihbagus.
- Penyebab ketiga yang mungkin adalah tidak terpasangnya kartu
grafis dengan benar. Inimemang biasa terjadi kalau Anda sembrono
memasang kartu grafis add on. Untukmengatasinya, Anda bisa memperbaiki
posisi pemasangan. Usahakan agar posisinya tegaklurus terhadap
motherboard.
- Penyebab keempat yang sering tidak terbayang adalah rusaknya
tombol power ataukoneksinya yang menghubungkan front panel dengan tombol
power pada casing depan. Ini menyebabkan Anda tidak dapat menyalakan
sistem meski semua terpasang dengan benar.
Sistem tiba-tiba hang ketika di overclock
- Ada beberapa penyebab untuk masalah ini. Penyebab pertama ada
pada beberapa komponen yang membutuhkan frekuensi kerja yang lebih
tinggi. Ini misalnya terjadi untuk AGP ataupun PCI yang terpasang. Untuk
melakukan ini, Anda bisa masuk ke BIOS dan menaikkan frekuensi
kerjanya. Ini pun dengan catatan apabila motherboard yang Anda pakai
memang mendukung.
- Penyebab kedua adalah kurangnya tegangan yang dipakai. Untuk
itu, Anda juga bisa masuk ke menu BIOS dan melakukan penaikan tegangan,
baik pada prosesor atau memori. Tapi caraini riskan kaerena sangat
tergantung pada kemampuan dan daya tahan motherboard, prosesor, memori,
ataupun kartu grafis yang dipasang. Ini kareena kenaikan tegangan akan
mempengaruhi kerja dari beberapa periferal yang terpasang.
-
Sistem tidak bekerja karena hardisk tidak terdeteksi
- Masalah ini sering sekali muncul pada beberapa motherboard.
Kesalahan sendiri terjadi bukan pada motherboard-nya, tetapi pada kabel
data yang Anda gunakan. Kesalah ini biasanya muncul karena Anda
menggunakan port secondary dan bukan port primary meskipun Anda tidak
menggunakannya buat CD-ROM atau drive lain. Pada beberapa sistem,
motherboard tidak akan mendeteksi lantaran penggunaan kabel data semacam
ini. Solusiyang bisa dilakukan adalah menggunakan port utama pada kabel
IDE untuk hardisk sementarsecondary untuk CD-ROM drive atau yang lain.
-
Sistem tidak bekerja ketika kabel fan CPU tidak dipasang
Ini biasa terjadi pada beberapa motherboard yang memiliki tingkat
keamanan yang cukup bak. Pada mother board yang demikian, sistem tidak
akan mau bekerja kalau kabel fan tidak terpasang pada pin yang sesuai
yaitu pun CPU fan. Ini dimaksudkan untuk menjamin agar fan bekerja untuk
melindungi prosesor dari panas berlebihan. Nah, kalau Anda tidak
memasang kabel fan pada pin power fan, atau bahkan tidak memasang pada
salah satu pin, otomatis sistem tidak akan bekerja. Langkah satu-satunya
yang diambil adalah memasang kabel fan CPU pada pin yang sesuai.
Ketika booting sistem nyatakan disk failed
Masalah ini muncul kalau Anda tidak memiliki floppy drive sementara pada
BIOS fitur ini masih difungsikan. Cara satu-satunyaadalah masuk ke menu
BIOS dan matikan fitur yang satu ini.
Sistem tidak bekerja ketika primary graphic adapter diganti
Ini biasa terjadi pada motherboard yang memiliki fitur VGA onboard.
Ketika akan diganti dengan kartu grafis add on, baik yang berebasis PCI
ataupun AGP. Ketika setting yang dipasang tidak sesuai dengan kondisi
nyata, sistem tidak akan mampu melakukan booting. Satu-satunya langkah
yang bisa diambil adalah dengan melakukan clear CMOS atau bahkan
mencabut baterai CMOS kalau jumper untuk melakukan clear CMOS tidak ada.
Ini untukmemaksa motherboard kembali pada posisi default. Setelah
booting dapat dilakukan, masukpada menu BIOS dan ubah setting primary
graphic adapter sesuai dengan jenis kartu grafisyang dipasang. Apabila
Anda memasang kartu grafis berbasis AGP, setting fitur ini pada AGP add
on.
BIOS yang terkunci Password
Password BIOS biasanya digunakan user untuk melindungi setting BIOS pada
komputer. Dan bila Anda ingin mereset password pada BIOS tidak terlalu
susah untuk mengkoneksikan bateray CMOS nya, dengan sedikit trik pada
Dos, Anda bisa mereset BIOS tersebut. Pertama keluarlah dari Windows
atau me-reboot komputer, jalankan komputer pada MS-DOS mode, gunakan
pilihan “ Command prompt only” Pada C:\> prompt, ketik : DEBUG Tekan
enter. Anda akan melihat tanda ( – ) pada DEBUG prompt, kemudia ketik: o
70 2e Pada DEBUG prompt akan ditampilkan seperti –o 70 2e. Tekan enter,
ketik : o 71 ff Tekan enter, terakhir ketik : Q Tekan enter, makan Anda
akan keluar dari DEBUG prompt dan kembali pada C:\> prompt Sekarang
reboot PC Anda, tekan tombol del, dan password untuk memasuki Setup BIOS
pun sudah lenyap.
Speaker
RAM Analisa Suara
Di dalam sebuah komputer (PC) atau laptop, salah satu perangkat keras
(hardware) yang sangat berperan dalam kinerja dan performa komputer
adalah Memory atau RAM (Random Access Memory). Kali ini kita akan
mengenal sedikit lebih dalam apa itu RAM dan mengapa kita memerlukannya,
mengenal jenis RAM seperti DDR, DDR2 dan DDR3 SDRAM, serta tips jika
ingin mengupgrade RAM.
Seperti namanya, RAM atau Memory merupakan perangkat untuk tempat
menyimpan data yang diakses oleh Processor (CPU – Central Processing
Unit). Data yang ada di RAM bisa diakses secara acak dengan kecepatan
yang sama, sehingga di sebut Random (acak). Data yang tersimpan di RAM
bersifat sementara, karena hanya akan ada jika ada listrik atau saat
komputer menyala dan akan hilang jika komputer mati.
Data yang ada di RAM bisa diakses jauh lebih cepat daripada yang ada di
hardisk, untuk DDR2 SDRAM saja bisa lebih cepat 40 sampai 100 kali
dibanding akses ke hardisk, dan untuk jenis DDR3 bisa 100 sampai 300
kali lebih cepat dibanding akses ke hardisk ( sebagai gambaran, akses
Hardisk SATA dalam dunia nyata sekitar 80-100 MB/s sedangkan USB 2.0
antara 10MB/s sampai 20 MB/s).
DDR, DDR2, dan DDR3
Saat ini kebanyakan komputer sudah menggunakan Memory jenis DDR3 (
sebagian lagi jenis DDR2). Sebelum tahun 2002, mungkin masih cukup
banyak komputer yang menggunakan memory jenis Single Data Rate (SDR)
SDRAM. Tetapi setelah itu, penggunaannya mulai digantikan oleh Double
Data Rate (DDR), mulai dari DDR (DDR1), DDR2 dan sekarang yang banyak
beredar adalah DDR3. DDR secara teori mampu melakukan transfer rate 2X
lebih cepat daripada SDRAM.
Masing-masing jenis merupakan pengembangan dari sebelumnya dan versi
terbaru umumnya mempunyai data rate yang lebih tinggi dan memerlukan
daya yang lebih rendah. DDR2 secara teori mempunyai data rate 2x dengan
spesifikasi yang sama dibanding DDR (DDR1). DDR3 juga mempunyai
keunggulan dibanding DDR2, seperti bandwidth yang lebih tinggi, latensi
yang lebih unggul, performa yang lebih tinggi pada power/daya yg lebih
kecil, dan lebih bagus untuk perangkat low-power seperti laptop.
Masing-masing jenis RAM tersebut tidak saling kompatibel dan didesign
dengan slot yang berbeda. Informasi lebih detail dan mendalam tentang
spesifikasi masing-masing tipe ini bisa melihat informasi di wikipedia,
tentang DDR1 DDR2 dan DD3
Upgrade Memory (RAM)
Penambahan Memory biasanya akan meningkatkan performa komputer secara
sifnifikan ( tetapi jumlah yang terlalu besar biasanya tidak banyak
berpengaruh, misalnya jika RAM sudah diatas 4 GB, biasanya peningkatan
tidak akan terlihat). Sebagai contoh Windows 7 biasanya memerlukan
paling tidak 2 GB memory, sehingga bagi yang kurang harus di upgrade
agar mendapatkan performa yang bagus.
Untuk menambah (upgrade) RAM relatif mudah, kita tinggal mengetahui
jenis RAM yang digunakan dan memeriksan apakah masih ada slot kosong
untuk memasang RAM. Yang perlu diperhatikan adalah kesamaan jenis RAM,
karena DDR1 tidak akan cocok dengan DDR2, dan DDR2 tidak cocok dengan
DDR3. Diperlukan jenis yang sama ketika akan mengupgrade RAM.
Selain itu, satu jenis RAM biasanya mempunyai tipe yang bermacam-macam,
misalnya DDR3-6400, DDR3-8500, DDR3-10600 dan lainnya ( semakin tinggi,
transfer ratenya juga semakin besar). Meskipun untuk tipe yang berbeda
masih kompatibel, tetapi RAM akan berjalan dengan tipe yang lebih
rendah. Misalnya DDR3-10600 2 GB di gabung dengan DDR3-8500 2GB, jumlah
RAM akan bertambah menjadi 4 GB, tetapi kinerja akan menyesuaikan yang
terendah ( DDR3-8500 ).
Untuk mengetahui jenis RAM yang didukung, bisa melihat buku
manual/petunjuk moherboard, melihat jenis slot RAM atau menggunakan
software seperti Speccy. Untuk Memory notebook/laptop, sedikit berbeda
ukurannya dengan RAM PC/komputer, biasanya hanya setengah RAM PC. Ketika
membeli di toko komputer bisa menyebutkan dengan SO-DIMM ( small
outline dual in-line memory module ). DIMM merupakan jenis slot untuk
Memory.
Jumlah maksimal RAM tergantung pada Motherboard dan juga Sistem Operasi
yang digunakan. Untuk sistem operasi 32-bit biasanya tidak mendukung RAM
diatas 4GB, sedangkan untuk sistem 64-bit, secara teori dapat mendukung
sampai 192 GB RAM (Windows 7 ultimate). Selain itu kadang jumlah
maksimal juga dibatasi oleh Motherboard, misalnya hanya mendukung
maksimal 16 GB RAM.
Ok, langsung saja siapkan ram rusak tersebut ,dan peralatan yang di
perlukan adalah Avometer.
1. Bersihkan memory tersebut dengan cara menggosok pin-pin memory
tersebut dengan kain dengan tujuan membersihkan, boleh juga di beri
Tiner sedikit supaya lebih bersih dari debu, dan gesekan dengan kain
tersebut juga akan memancing ion-ion pada pin memory menjadi tersimulasi
agar konduktornya lebih aktif.
2. Arahkan skala Avometer pada Ohm (skala untuk mengukur hambatan),
bebas boleh pada posisi 1K, 10K, 100K…
3. Ambil jarum negative (-) Avometer (kabel warna hitam) lalu
tempelkan pada salah satu pin/kaki memory, dan jarum positive (kabel
warna merah) gesekan pada pada kumpulan kaki-kaki IC/chipset memory
,bila memory memiliki 8 buah IC misalnya maka gesekan jarum (+) tersebut
ke kaki-kaki 8 IC tersebut.
4. silah kan tancap lagi ke matherboard anda
Note:
Proses ini adalah memanfaatkan aliran arus listrik dari batere Avometer
yang di alirkan ke dalam sirkuit-sirkuit IC/Chipset memory . Cara kerja
proses ini adalah seperti halnya proses Clear CMOS pada Mainboard
apabila Mainboard mengalami crash dan tidak mau hidup, yaitu terjadinya
gangguan atau penyumbatan pada perjalanan arus listrik sehingga arus
yang di perlukan untuk untuk pengaktifan suatu system tidak
terpenuhi….atau seperti ilustrasi orang yang pingsan atau koma lalu kita
coba bangunkan dengan cara di pancing syaraf-syarafnya untuk aktif dan
sadar dengan cara di siram air, di setrum dsb pada ram rusak.
VGA Card + Monitor
Keyboard Analisa Tampilan
Card I/O
Disk Drive
Masih berbicara harddisk lagi. Memang banyak masalah yang ditimbulkan
tatkala terdapat problem pada harddisk. Dari banyak pengguna computer,
permasalahan yang paling sering dilontarkan adalah :
1. Harddisk terformat, otomatis semua data juga ikut hilang.
Padahal data yang tersimpan merupakan data yang penting dan rahasia.
Bagaimana solusinya ? Apa harus membuat data dari awal lagi.
Harddisk yang terformat. Bila terjadi hal seperti ini, langkah yang
paling tepat adalah lepas harddisk dari pc, lalu hubungkan harddisk
tersebut ke computer lain (bisa menggunakan kabel data USB 2.0 to
IDE/SATA), kemudian gunakan software mengembalikan data.
2. Partisi harddisk hilang atau terhapus, pun masalah yang
ditimbulkan juga sama. Data-data penting ikut raib atau hilang.
Partisi harddisk hilang atau terhapus. Pada keadaan ini computer masih
bisa login ke windows (jika partisi yang hilang bukan partisi dimana MBR
berada). Partisi tidak bisa tampil pada windows eksplorer. Coba dicheck
dulu dengan cara klik kanan [MyComputer] > [Manage] > pada
storage pilih [disk management]. Coba dilihat pada jendela sebelah
kanan, terlihat apa tidak partisi yang hilang atau tidak muncul tadi.
Setelah itu gunakan software untuk mengembalikan partisi yang hilang
atau terhapus. Saya lebih suka menggunakan software Partition Find and
Mount Pro untuk mengatasi masalah partisi hilang atau terhapus.
Menggunakannyapun cukup mudah dan sederhana, yaitu setelah program
dibuka pilih harddisk > scan > pilih salah satu dari pilihan yang
tersedia > klik [scan]. Jika sudah ketemu partisi yang dicari
(partisi yang hilang atau terhapus) klik [Mount As] ikuti perintah
selajutnya. Buka kembali windows explorer, semoga partisi yang hilang
sudah bertengger atau muncul kembali.
3. Harddisk tidak terdeteksi. Tidak bisa loggin ke windows, so …
tidak bisa mengakses file yang telah tersimpan.
Harddisk tidak terdeteksi oleh computer. Untuk melihat apakah harddisk
terdeteksi atau tidak bisa dilakukan dengan cara : pada saat computer
booting, masuk ke BIOS dengan menekan tombol delete atau F2 (tergantung
merk motherboardnya), kemudian pilih pada standart CMOS setup. Maka akan
tampil sejumlah harddisk maupun cdrom yang terpasang.
Harddisk tidak terdeteksi ini bisa disebabkan oleh karena kabel data
maupun kabel power tidak tersambung dengan benar pada harddisk. [pasang
kabel data IDE / SATA atau kabel power dengan benar pada harddisk]. Atau
bisa juga disebabkan oleh pengaturan jumper yang tidak benar [atur
kembali pengaturan jumper pada harddisk, tidak boleh sama dengan jumper
cdrom atau harddisk yang lain bila terdapat lebih dari 1 harddisk]. Yang
lebih parah lagi adalah dikarenakan harddisk memang sudah rusak
parahsehingga tidak bisa digunakan lagi.
4. Harddisk lambat mengakses file atau data
Harddisk lambat mengakses file atau data. Biasanya disebabkan karena Bad
Sector. Untuk yang satu ini tidak perlu saya bahas, karena sudah banyak
sekali tutorialnya di internet.
Pada dasarnya dari keempat permasalahan harddisk diatas adalah tentang
masalah DATA. Data yang telah lama terkumpul dengan segenap tenaga dan
waktu, menjadi hilang hanya dalam hitungan detik. Maka sudah
seharusnyalah kita mempersiapkan bilamana hal tersebut terjadi. “Sedia
mantel payung sebelum hujan” itulah yang seringkali kita dengar, tapi
jarang kita terapkan. Sebaiknyalah data yang penting segera kita backup.
Manakala ada sesuatu terjadi kita tidak akan merasa bingung apalagi
stress. Selain itu perlu juga kita siapkan amunisi manakala terjadi
permasalahan seputar harddisk (data yang hilang). Amunisi yang
diperlukan disini adalah tips dan trik, serta software maupun tools yang
berkenaan dengan penyelamatan data yang telah hilang .
Sumber : Ilmu Komputer
Disket
Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan
listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti
multitester
untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu
mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang
dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan
kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik.
Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk
mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan
berikut :
* Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses
Boot dengan baik.
* Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau
seting pada CMOS.
* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada
Motherboard atau DRAM.
* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada
monitor atau VGA Card.
* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada
Keyboard.
* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada
ROM BIOS.
* Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
* Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan
tegangan (power).
* Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa
kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis
BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak
permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan
di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6
sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka
dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
* Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan
pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka
kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu
pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
* Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih
dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4
dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
* Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau
kode bunyi beep,kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen
nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.
Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer
tersebut, tentunya akan lebih memperkayapengetahuan kita di bidang
komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita
dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat
servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti
letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang
nakal ; ) Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam
tentunya akan lebih mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan
dalam komputer dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat
memperbaiki sendiri permasalahan tersebut. Semoga pembahasan sederhana
tentang troubleshooting ini dapat bermanfaat, selamat mencoba dan terima
kasih
Sumber : Ilmu Komputer

Masalah - Masalah Pada Komputer
Diposting oleh
Unknown
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar